Monday, May 28, 2012

Kerusuhan Persija dan Persib

Puluhan fans fanatik Persija Jakarta, Jakmania yang hendak menonton pertandingan antara Persija kontra Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) merusak bus Transjakarta di dekat halte busway Halimun.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB siang tadi, berawal saat rombongan Jak Mania yang melakukan konvoi dari arah Manggarai melintas di Jalan Sultan Agung. Konvoi menggunakan puluhan motor dan satu bus PPD dan bus Metromini, membuat padatnya jalan, hingga sebagian besar motor masuk ke jalur busway.
Salah satu petugas keamanan Transjakarta, Edo mengatakan bahwa  tabrakan terjadi karena saat Transjakarta bernopol B 7933 IX terhalang oleh motor saat di pertigaan kuningan.
"Sudah diklakson oleh sopir tapi tidak mau minggir. Akhirnya tertabrak," ujarnya kepada wartawan, Minggu (27/5/2012).
Korban yang tertabrak motor Yamaha Mio B 6734 TSI berboncengan dengan rekannya mengalami luka-luka. Tak terima rekannya ditabrak, puluhan Jakmania kemudian menyerang sopir dan petugas bus Transjakarta.
Bus naas itu akhirnya ditimpuki batu yang mengakibatkan kaca depan bus pecah. Peristiwa sempat memacetkan lalu lintas. Namun tidak berlangsung lama karena petugas kepolisian langsung mengamankan lokasi.
Beberapa anggota Jak Mania diamankan beserta sang sopir bus dan petugas Transjakarta untuk dimintai keterangan

Malang benar nasib Nazuardi, 27 tahun. Berniat datang ke Gelora Bung Karno untuk mendukung tim kesayangannya Persija Jakarta bertanding melawan Persib Bandung, dia malah dihajar rekan-rekannya dari Jakmania. Nazuardi akhirnya meregang nyawa akibat pendarahan hebat di belakang kepalanya.
Nazuardi yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek itu memang jarang mendukung Persija secara langsung. Hal tersebut dikonfirmasikan oleh ketua RT di tempat tinggal Nazuardi.
"Biasanya juga dia ga ikut, ini tumben-tumbenan ikut nonton," papar Cholil, Ketua RT 08 RW 03.
Berlawanan dengan dugaan pihak kepolisian yang menyatakan bahwa Nazuardi adalah seorang Bobotoh Persib, Cholil menegaskan bahwa Nazuardi adalah seorang Jakmania.
Keluarga korban sudah mendatangi RSCM setelah mendengar berita duka itu. Namun jenazah Nazuardi belum bisa dibawa pulang karena harus diotopsi lebih dahulu. "Karena laporannya sudah masuk di Polda," ujar Cholil.
Paman Nazuardi yang bernama Hasan mengaku tak tahu banyak tentang kejadian itu. Ia mengatakan bahwa ia cuma tahu bahwa Nazuardi berangkat ke GBK bersama seorang temannya untuk menonton pertandingan Persija.
"Kata temannya, dia mencar di GBK. Nah saya nggak tahu lagi. Pihak keluarga hanya tahu setelah ditelepon disuruh datang ke RSCM," kata Hasan

Ternyata tak hanya Nazuardi yang meregang nyawa akibat aksi pengeroyokan yang terjadi usai pertandingan Persija Jakarta kontra Persib Bandung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (27/5) sore.
Dua pria lainnya yang menjadi korban pengeroyokan akhirnya menghembuskan napas terakhirnya, dan kini jenazah keduanya dibawa ke RSCM.
"Dua jenazah itu belum ada identitasnya," kata M Nurul Ikhsan, petugas jaga RSCM.
Selain itu, RSCM juga merawat seorang lagi, yakni Rinaldy, yang mengalami luka-luka. Dia mengalami lebam di wajah. Bibirnya yang robek kini sudah dijahit. Di bajunya yang sudah digunting juga tampak berlumur darah.
Sejumlah keluarga korban juga sudah mendatangi RSCM. Namun, keluarga Nazuardi belum membawa pulang jenazah karena pria yang tewas dengan kaos biru muda lengan panjang itu masih harus menjalani autopsi.
Ketua RT 08 RW 03, Menteng, Cholil menyebut Nazuardi adalah bagian dari suporter Persija. Hal ini berbeda dengan keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto bahwa pria nahas itu adalah bagian dari Viking Persib.
Saat ini, informasi soal kaitan keributan dengan pertandingan masih simpang siur, kabarnya pengeroyokan tersebut tak ada hubungannya dengan sepakbola, namun murni masalah kriminal

Yamaha Sodorkan Kontrak Baru pada Lorenzo

Tim Yamaha menawarkan perpanjangan kontrak baru terhadap Jorge Lorenzo untuk periode dua tahun (2013 dan 2014). Hal itu dilakukan Yamaha setelah rumor perpindahan pembalap mulai marak akhir-akhir ini.
Pengumuman Casey Stoner untuk pensiun di akhir 2012 membuat Yamaha merasa perlu mengamankan pembalapnya. "Akan akan berusaha untuk memperpanjang kontrak selama dua tahun lagi dengan Lorenzo," kata Lin Jarvis, Manajer tim Yamaha.
Di saat yang sama, Jarvis juga tak menutup peluang jika Valentino Rossi ingin kembali lagi bergabung bersama dengan Yamaha. Menurutnya, Rossi membutuhkan motor yang mendukung. "Dia perlu motor yang kompetitif," katanya.
Seperti dibayangkan sebelumnya, rencana Stoner untuk pensiun memberikan akselerasi terhadap perburuan pembalap untuk musim 2013. Lorenzo pun semakin diuntungkan dan memiliki daya tawar yang lebih tinggi. Karena kontrak Lorenzo di Yamaha pun akan selesai pada akhir 2012 ini.
"Saya tidak mengatakan apapun tentang negosiasi, tapi sekarang ini sudah jelas bawah mempertahankan Lorenzo dalam jangka panjang adalah target kami sekarang," katanya.
"Di usia yang masih 25, dia masih punya kesempatan untuk terus membalap setidaknya lima tahun lagi berada di puncak performa. Sementara ini kami sedang berusaha mencapai kesepakatan untuk perpanjangan kontrak dua tahun mendatang," katanya.
Dan untuk penandatanganan kontrak dengan Lorenzo juga diperkirakan akan dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Namun, Jarvis mengatakan saat ini belum ada perubahan dalam rencana kerja dua hari ini. "Saya tak memungkiri kemungkinan bisa saja terjadi sesuatu (penandatanganan kontrak baru) dalam dua pekan ini," ujarnya.
Jarvis juga mengulas kemungkinan Yamaha diperkuat Rossi lagi. Menurutnya, Rossi butuh motor kompetitif dan itu akan menjadi pertimbangan pembalap asal Italia tersebut.
"Di dunia ini semuanya bisa saja terjadi. Menurut saya saat ini dia hanya mencari motor yang bisa mendukungnya menjadi kompetitif dan bisa menang," kata Jarvis.

Rio Haryanto sukses finish di Monaco

Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, menjalani race pertamanya di Monako dengan cukup baik, meski sempat mendapat hukuman karena keluar lintasan.
Bersama Tim GP2 Marussia Carlin, pebalap yang disponsori Pertamina itu itu memulai balapan Race 1 (feature race) dari posisi ke-23 dan finis di tempat ke-14. Ini jelas jauh lebih baik dari target yang dipasang timnya, yakni berhasil menjalani lomba hingga lap terakhir usai.
Dalam lomba berdurasi satu jam itu, Rio mendapat hukuman drive through karena melintas keluar batas trek.
“Dengan tempo sepersekian detik saya harus memutuskan jalur yang harus saya lalui memasuki tikungan pertama. Saya memilih mengikuti jalur Nigel Melker yang berada di hadapan saya, karena saya mengira bahwa jalur balap utama tampak akan segera ter-block.  Kejadian tadi tidak memberikan keuntungan apapun buat posisi balap saya, sehingga saya menyesalkan keputusan hukuman drive-through buat saya,” papar Rio.
Pujian dilayangkan manajer teknis Piers Hunnisett. “Balapan yang bagus buat Rio, sayang ia mendapatkan penalti meskipun banyak orang berpendapat bahwa ia tidak mendapatkan keuntungan apa-apa dengan melintas melewati batas trek. Catatan waktu putaran yang cukup baik, dibandingkan beberapa pembalap di depannya. Pengalaman yang berharga buat balapan besok dan tahun-tahun mendatang,” tandasnya.
Jalannya balapan didominasi pembalap Venezuela, Johnny Cecotto Jr. dari tim Barwa Addax. Ia berhasil memimpin lomba sepanjang 42 lap berdurasi 59 menit 42,521 detik, meskipun mendapat tekanan terus menerus dari pembalap Swedia, Marcus Ericsson (iSport International) dan Geido Van Der Garde dari Caterham Racing.
Pemimpin klasemen, Davide Valsecchi, sempat mengambil alih posisi pimpinan lomba, saat Cecotto masuk pit untuk menjalankan kewajiban penggantian ban pada pertengahan lomba.
Namun strategi pit-stop, pemilihan ban dan settingan optimal mobil Cecotto benar-benar menunjukkan dominasinya di sirkuit Monaco ini dan berhasil meraih bendera chequered dan memberikannya kemenangan yang pertama kali di ajang GP2 Series yang telah ia ikuti sebanyak 47 kali lomba.